Sabtu, 18 April 2015
SURABAYA, Ketua Umum PSSI periode 2015-2019, La Nyalla Mattalitti, menolak keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang membekukan PSSI.
Pada Jumat (17/8/2015), Menpora merilis surat yang menyatakan bahwa pemerintah tidak mengakui seluruh kegiatan keolahragaan yang digelar PSSI. Keputusan ini dipicu oleh tindakan pengabaian PSSI terhadap tiga surat teguran tertulis Menpora.
Keabsahan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Surabaya, Sabtu (18/4/2015), pun mengundang tanda tanya. Pasalnya, dalam surat tersebut, Menpora juga menolak pengakuan terhadap hasil kongres biasa atau luar biasa.
"Kami tidak mau mengikuti keputusan Menpora. Keputusan dari hasil kongres ini akan terus berjalan, dan kami akan tetap mengikuti aturan FIFA," ujar La Nyalla di sela-sela KLB di Hotel JW Marriot.
"Kami akan mempelajarinya dan melakukan langkah hukum oleh tim hukum kami," imbuh La Nyalla.
Sebagai catatan, La Nyalla terpilih sebagai Ketua Umum PSSI dengan perolehan 92 dari total 106 suara. Dia unggul atas Syaraf Bastaman, yang memborong 14 suara tersisa.
Pada Jumat (17/8/2015), Menpora merilis surat yang menyatakan bahwa pemerintah tidak mengakui seluruh kegiatan keolahragaan yang digelar PSSI. Keputusan ini dipicu oleh tindakan pengabaian PSSI terhadap tiga surat teguran tertulis Menpora.
Keabsahan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Surabaya, Sabtu (18/4/2015), pun mengundang tanda tanya. Pasalnya, dalam surat tersebut, Menpora juga menolak pengakuan terhadap hasil kongres biasa atau luar biasa.
"Kami tidak mau mengikuti keputusan Menpora. Keputusan dari hasil kongres ini akan terus berjalan, dan kami akan tetap mengikuti aturan FIFA," ujar La Nyalla di sela-sela KLB di Hotel JW Marriot.
"Kami akan mempelajarinya dan melakukan langkah hukum oleh tim hukum kami," imbuh La Nyalla.
Sebagai catatan, La Nyalla terpilih sebagai Ketua Umum PSSI dengan perolehan 92 dari total 106 suara. Dia unggul atas Syaraf Bastaman, yang memborong 14 suara tersisa.
Sumber : KOMPAS.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar